klik tulisan untuk download |
Syarat
Tumbuh
Tanaman
durian dapat tumbuh di dataran rendah sampai ketinggian 1.000 m di atas
permukaan laut. Namun, produksi terbaiknya dicapai jika penanaman dilakukan
pada ketinggian 400-600 m di atas permukaan laut. Tanaman ini menyukai daerah
yang beriklim basah atau tempat-tempat yang banyak turun hujan. Jenis tanah
yang baik untuk pertumbuhannya yaitu tanah yang lembap, subur, gembur, tak
bercadas, dan kedalaman air tanahnya tidak lebih dari 1 m.
Pedoman
Budidaya
Di
Indonesia, sebagian besar durian masih ditumbuhkan dari benih, walaupun
beberapa cara perbanyakan klon telah dipraktekkan pula. Di Filipina,
perbanyakan dengan benih telah diganti dengan penyambungan sanding (inarching)
dan penyambungan celah (cleft grafting). Di Thailand, pembibitan-pembibitan menghasilkan
sejumlah besar 1′pohon durian melalui dua cara. Penyusuan secara tradisional
mungkin merupakan penyambungan sanding yang cukup sederhana dan sangat tinggi
persentase keberhasilannya; caranya ‘ialah batang bawah yang dipelihara dalam
kantung dibuntungi dan disisipkan ke cabang kecil pada tanaman induknya. Cara
lainnya ialah penyambungan hipokotil, menggunakan semai dalam pot, berumur 5-6
minggu, yang disambung-celah dengan batang atas-mini yang dipotong dari pucuk
lateral yang tipis saja. Perlakuan fungisida, terowongan plastik, dan naungan
berat sangat diperlukan untuk melindungi jaringan yang masih rapuh. Lima orang
pekerja yang berpengalaman dapat mengerjakan 300 sambungan, dikerjakan dari
pukul 8 malam sampai tengah malam ; menghindari panasnya siang hari konon
merupakan faktor penting alam mencapai tingkat keberhasilan di atas 90176.
Benih durian kv. ‘Chanee’ biasa digunakan di Thailand untuk meningkatkan
penyediaan batang bawah. Anakan durian dapat ditanam di lapangan seteiah
berumur 1 tahun, dengan jarak tanam 8-16 m. Pada tahun pertama diperlukan
naungan. Pada jarak tanam yang lebih rapat, mungkin kebun durian itu perlu
penjarangan setelah 8-1
Pemeliharaan
Gulma
dibabat dan dibiarkan sebagai mulsa, tetapi lahan di bawah kanopi pohon
diusahakan bebas dari gulma. Penyedotan hara sampai saat panen berjumlah 2,4 kg
N, 0,4 kg P, 4,2 kg K, 0,3 kg Ca, dan 0,5 kg Mg per ton buah, tetapi penyedotan
hara total belum pernah diteliti. Praktek di Thailand ialah memberikan pupuk
majemuk dekat dengan garis-tetes segera setelah muncul kuncup bunga, ditunjang
dengan pemberian pupuk di atas tanah jika telah ada pembentukan buah yang
lebat; pemberian pupuk lainnya dilakukan setelah panen. Jika tersedia pupuk
kandang, dapat menggantikan pemberian pupuk yang terakhir.
Hama dan
Penyakit
Penyakit
busuk akar, penyakit busuk pangkal batang, atau kanker-bintik (patch canker),
yang disebabkan oleh Phytophthora palmivora, merupakan pembunuh yang ditakuti.
Jamur ini hidup di dalam tanah dan memperlemah pohon dengan cara menginfeksi
akar. Infeksi bagian di atas permukaan tanah juga terjadi, barangkali terutama
disebabkan oleh cipratan partikel-partikel tanah. Pohon durian akan mati jika infeksi
pada pangkal batang lama-lama melukai keliling batang pohon itu. Untuk
memberantas penyakit ini, pangkal batang diusahakan bebas dari tunas-tunas
lateral setinggi 1 m atau lebih, lahan sekitar pohon agar bebas dari gulma, dan
pengairan hendaknya tidak membasahi pangkal batang atau tanah yang dekat situ,
juga air penyiraman dari satu pohon tidak membasahi pohon lain. Semacam pasta
fungisida (sistemik) dicatkan pada pangkal batang durian, dan pohonnya
hendaknya seringkali diperiksa, bagian yang terinfeksi agar dipotong dan bekas
lukanya dibersihkan. Penyakit-penyakit lain, seperti bintik daun yang
disebabkan oleh Colletotrichum spp., Homortegia durionir dan Phyllorticta
durionir, dan busuk buah (Rhizopus sp.), tidak begitu berarti. Berbagai hama
telah diamati menyerang durian, tetapi kerusakannya tampaknya hanya
kadang-kadang. Suatu ulat pengebor buah, Hypoperigea (Plagideicta)
lepro.rtricta, memakan biji durian, dan tampaknya lebih sering terjadi.
Mamalia, seperti tikus, babi hutan, dan beruang, senang sekali memakan buah
durian, dan buahbuah yang berjatuhan harus dikumpulkan setiap pagi agar
mengurangi kerugian.
Panen dan
Pasca Panen
Panen Pohon
durian tumbuh sangat tinggi, dan karena sulit menerka matangnya buah, praktek
yang umum dilakukan ialah menunggu sampai buah itu berjatuhan. Pemanenan secara
selektif itu perlu, dan pemetik yang berpengalaman menggunakan berbagai
kriteria untuk menaksir kematangan buah durian. Diawali dari jumlah hari yang
telah dilewati sejak bunga mekar, mereka juga mungkin memperhatikan warna,
elastisitas dan letaknya duri, intensitas bau yang keluar dari buah, suara yang
terdengar jika jari-jari dijentikkan pada alur-alur di antara duri, perubahan
pada tangkai buah, dan uji-apung di air. Penanganan pasca panen Berkat kulitnya
yang kuat, pengangkutan buah durian dipermudah, tetapi adanya duri-duri itu
menyulitkan penanganannya; buah ini perlu dipegang tangkainya. Buah yang telah
pecah sewaktu jatuh ke tanah, cepat sekali rusak, arilusnya menjadi tengik
dalam waktu 36 jam saja. Buah yang masih bertangkai, yang dipungut dari bawah
pohonnya masih dapat dimakan setelah 2-3 hari, tetapi jika daya tahan buah yang
telah dipungut itu dapat diperpanjang sekitar 1 minggu lagi, hal ini akan
merupakan keuntungan yang besar. Buah durian harus segera diangkut ke pasar,
diwadahi karung, keranjang bambu atau ditumpuk saja dalam bak truk. Ruang
pendingin bersuhu 15° C dapat memperpanjang daya tahan, buah durian selama 3
minggu, dan daging buah yang dibekukan secara cepat akan dapat mempertahankan
rasanya selama 3 bulan atau lebih:
0 comments:
Post a Comment