Di beberapa negara Asia dan Afrika, sekitar 80
persen penduduk bergantung pada obat tradisional untuk perawatan kesehatan
primer. Oleh karena itu, pemberian obat tradisional yang aman dan efektif dapat
menjadi alat penting untuk meningkatkan akses ke perawatan kesehatan secara
keseluruhan.
Demikian
dikatakan Menteri Kesehatan Endang Rahayu Sedyaningsih ketika membuka "the
3 Conference on Traditional Medicine in ASEAN Countries" di Hotel Sunan
Solo, Senin (31/10/2011).
Ia
mengatakan, dalam hal pelayanan kesehatan, obat tradisional dapat menjadi
bagian penting dari sistem kesehatan di negara manapun di dunia, termasuk di
negara-negara ASEAN. Obat tradisional sering lebih diterima secara budaya oleh
masyarakat dibandingkan dengan obat konvensional.
Berdasarkan
data hasil riset kesehatan tahun 2010, hampir
setengah (49,53 persen) penduduk Indonesia berusia 15 tahun ke atas,
mengonsumsi jamu. Sekitar lima persen (4,36 persen) mengkonsumsi jamu setiap
hari sedangkan sisanya (45,17 persen) mengkonsumsi jamu sesekali.
Proporsi
jenis jamu yang banyak dipilih untuk dikonsumsi adalah jamu cair (55,16
persen), bubuk (43,99 persen) dan jamu seduh (20,43 persen), sedangkan proporsi
terkecil adalah jamu dikemas secara modern dalam bentuk kapsul/tablet (11,58
persen).
Menkes
mengatakan, terdapat dua tantangan utama dalam penggunaan obat tradisional di
Indonesia. Pertama, konsumen cenderung menganggap bahwa obat tradisional
(herbal) selalu aman. Tantangan selanjutnya yaitu mengenai izin praktik
pengobatan tradisional dan kualifikasi praktisi kesehatan tradisional.
"Berdasarkan
survei global WHO (1994) tangtangan yang dihadapi dalam pemanfaatan obat
tradisional yaitu kurangnya data penelitian, kurangnya mekanisme kontrol yang
tepat, kurangnya pendidikan dari pelatihan dan kurangnya keahlian,"
katanya.
Deklarasi
Alma Ata (1978) dunia telah berkomitmen bahwa obat tradisional harus
dikembangkan secara signifikan. Negara anggota ASEAN juga menyadari pentingnya
mengintegrasikan pengobatan tradisional ke dalam sistem kesehatan nasional,
terutama dalam pelayanan kesehatan primer, dengan memanfaatkan obat
tradisional.
Jamu secara
luas digunakan oleh masyarakat Indonesia. Dari sebanyak sekitar 30.000 spesies
tanaman yang ada di Indonesia, 7.000 spesies merupakan tanaman obat dan 4500
spesies diantaranya berasal dari pulau Jawa selain itu terdapat sekitar 280.000
orang praktisi pengobatan tradisional di Indonesia.
0 comments:
Post a Comment