Salah
satunya, Park Energy Pte Ltd, perusahaan asal Korea Selatan, akan melakukan
investasi pabrik gula berkapasitas 15.000-20.000 TCD/day dan membuka lahan
perkebunan tebu seluas 37.000 hektar di Kabupaten Bener Meriah, Provinsi
Nanggroe Aceh Darussalam.
click to zoom |
Saat ini perusahaan asal negeri ginseng itu sedang
melakukan negosiasi dengan pemerintahan kabupaten setempat dan meminta
melakukan feasbilities study (FS) selama tiga bulan. Mereka telah menjalankan
FS selama satu bulan dan masih berlangsung lancar sampai saat ini. Jika tidak
ada masalah, mungkin awal tahun 2012 atau 2013 akan mulai beroperasi, ujar
Direktur Jenderal Perkebunan Kementerian Pertanian, Achmad Mangga Barani,
seusai menerima kunjungan Chairman Park Energy Ltd, Sung Chur Park dan
rombongan Bupati Bener Meriah, di Jakarta.
Dikatakannya, total lahan yang dapat
diolah di Kabupaten Bener Meriah mencapai 37.000 hektar. Pembangunan akan
dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama akan menggunakan lahan yang merupakan
areal penggunaan lain (APL) seluas 17.000 hektar. Tahap kedua, sisanya. Pada
tahap pertama, lahan seluas 16.000 hektar difokuskan menjadi plasma dan sisanya
adalah inti.
Hal ini sangat bagus karena plasma-nya sangat besar, ujar Achmad.
Dirjen Perkebunan menyatakan pemerintah telah siap memberikan bantuan bibit
kepada petani plasma yang akan menggarap lahan di wilayah Bener Meriah
tersebut. Tahun ini pemerintah mengalokasikan dana dari Anggaran Pendapatan dan
Belanja Negara (APBN) sebesar Rp 40 miliar untuk pengadaan bibit tebu. Semua
bibit tebu itu akan dialokasikan di wilayah yang sudah ada investornya. Ini
juga merupakan salah satu wujud insentif yang diberikan pemerintah pada
investor, ujar Achmad.
Achmad Mangga Barani mengatakan saat ini tercatat
sebanyak 38 perusahaan yang berinvestasi dalam bidang industri gula sejak
program Food Estate diresmikan beberapa waktu yang lalu. Perluasan lahan penanaman
tebu dan industri gula ini sangat penting demi menambah pasokan gula dalam
negeri, ujar Achmad. Dikatakannya, pemerintah akan terus mendorong pembangunan
industri gula dengan target setiap tempat proses penggilingan tebu harus
mencapai rendemen tebu rata-rata 7%. Saat ini ada pabrik gula yang sudah
mencapai rendemen 11%, tetapi masih ada yang memiliki rendemen lebih rendah
dari 4%. Target selanjutnya adalah gula yang dihasilkan dalam negeri ini hanya
terbagi dalam tiga kelompok. Yakni kurang dari 45, antara 100 dan 300, dan
lebih dari 300. Itu sesuai standar ikumsa atau standar internasional untuk
produksi makanan dan minuman.
0 comments:
Post a Comment