Pages

Wednesday, November 23, 2011

Rantai Pasokan Pisang Kirana


clickfor zoom
Mendengar nama pisang tentunya bukan hal yang asing lagi bagi masyarakat kita. Soalnya, komoditas hortikultura ini sering kita makan dan mudah kita temukan, karena sering nampak dijual di warung-warung, di pasar buah sampai di supermarket. Selain itu, boleh dikata, tanaman pisang hampir ada di setiap pekarangan sehingga nama tanaman pisang mudah kita temukan hampir di setiap daerah yang ada di tanah air kita.


Meski pisang hampir tumbuh di setiap pekarangan dan banyak diusahakan petani, namun umumnya pisang belum mampu membawa kemakmuran bagi petani yang mengusahakannya.



Hal ini antara lain karena produksi pisang yang dihasilkan petani, baik dari segi kualitas mau pun produktivitas masih relatif rendah. Produk pisang bermutu berkisar 10-20% dari total produksi yang dihasilkan petani, padahal dalam perdagangan internasional tuntutan terhadap produk bermutu merupakan persyaratan mutlak yang harus dipenuhi.

Dalam perdagangan internasional, produk pisang  Indonesia diekspor antara lain ke Jepang, Korea, Timur Tengah, China, Singapura dan Malaysia, terutama jenis pisang Cavendish. Malah pada tahun 1999, pisang merupakan unggulan ekspor utama buah Indonesia dengan menyumbang nilai devisa yang cukup besar, yaitu US$ 11.102.482 dengan volume ekspor yang mencapai 76.086.832 ton.

Sebenarnya, tidak cuma jenis pisang Cavendish saja yang mempunyai potensi untuk diekspor sebagai sumber devisa negara, salah satunya adalah jenis pisang Mas Kirana. Daerah yang banyak menghasilkan  produk  buah pisang Mas Kirana adalah Kab. Lumajang, Prov. Jawa Timur. Pisang Mas Kirana Kab. Lumajang merupakan salah satu varietas unggul yang telah dilepas oleh Menteri Pertanian dengan Surat Keputusan Menteri Pertanian No.516/Kpts/SR.120/12/2005, tanggal 26 Desember 2005.

Agar komoditas pisang dapat tetap bersaing di pasar domistik maupun internasional dibutuhkan efisiensi dan efektifitas dalam pengelolaan rantai pasokan. Soalnya, produk pisang dari produsen (petani) hingga ke pengguna akhir (konsumen) melalui berbagai tahapan dan proses yang melibatkan suatu mata rantai yang saling ketergantungan yang dikelola dalam suatu pengelolaan rantai pasokan. Pelaku rantai pasokan dari produsen ke konsumen antara lain terdiri dari petani, pedagang perantara, pedagang pengumpul/besar, supplier, pengecer dan konsumen sebagai mata rantai akhir.

Apa Itu Pengelolaan Rantai Pasokan?
Nama lain  Pengelolaan Rantai Pasokan adalah Supply Chain Management yang disingkat dengan SCM. SCM merupakan salah satu pola yang diterapkan dalam manajemen distribusi dan pemasaran yang merupakan siklus lengkap produksi pisang dari kegiatan pengelolaan pada setiap mata rantai akhir (end user).

Secara umum, pengertian SCM adalah pengelolaan tahapan kegiatan dalam rangka memperoleh bahan mentah (proses produksi), menstransformasikan bahan mentah menjadi produk (penanganan panen dan pasca panen) dan mengirimkan produk (pencari, pengumpul dan pengecer) ke konsumen melalui sistim distribusi.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 All About Horticulture and Powered by Blogger.