Pages

Tuesday, December 6, 2011

Berburu Bunga Bangkai


Gindo Tampubolon (44), yang pulang ke Indonesia untuk sejenak meninggalkan rutinitasnya di Manchester, Inggris, buru-buru meluncur ke Kebun Raya Bogor begitu tahu ada bunga bangkai sedang mekar.

Ia berhasrat mengabadikan momen langka itu. ”Setidaknya bisa untuk gambar latar komputer,” tutur peneliti utama Medical Research Council, Inggris, itu.

Gindo pada Kamis (1/12/2011) siang itu sibuk mengarahkan kamera Nikon 60D miliknya ke arah bunga bangkai (Amorphophallus titanum) yang mekar sejak Selasa malam.

Momen itu cukup langka karena Amorphophallus titanum tidak bisa diprediksi kapan mekar. Bisa 3-4 tahun sekali, bisa kurang dari itu, tetapi bisa pula lebih. Sekali mekar, bunga itu bisa bertahan 7-10 hari sebelum akhirnya ambruk dan membusuk, lalu memasuki fase dorman (umbi).

”Saya seminggu sebelumnya sudah ke Kebun Raya. Kebetulan memotret biawak di dekat kolam teratai di dekat Kafe De’daunan. Waktu itu dikasih tahu bakal ada bunga bangkai mekar,” tutur Gindo.

Begitu membaca dari surat kabar bahwa bunga itu sudah mekar, ia langsung mengajak saudaranya menyambangi lagi Kebun Raya.

Hal serupa dilakukan Yanto (52), warga Jakarta Pusat yang juga sibuk mengabadikan bunga bangkai itu dengan kamera Canon 7D. Berkali-kali ia hendak memotret bunga langka itu, tetapi selalu tak bisa karena jadwal kerjanya sungguh padat.

Nah, jika Anda kebetulan punya waktu luang pada akhir pekan ini, tak ada salahnya pergi bersama keluarga mendatangi Kebun Raya Bogor. Nikmatilah keindahan yang agak ”aneh” dari bunga bangkai yang kali ini mekar setinggi 2,02 meter itu.

Jangan lupa bawa kamera terbaik Anda untuk mengabadikan momen langka itu atau berfoto narsis dengan latar bunga endemik Pulau Sumatera itu.

Walaupun kondisinya sudah tak lagi seprima 2-3 hari setelah mekar sempurna, bunga itu masih bisa dilihat. Lokasinya pun cukup mudah diakses. Dari Pintu Masuk I Kebun Raya Bogor hanya berjarak 1-2 kilometer. Jika berjalan kaki, hanya membutuhkan 15-20 menit.

Selain bunga bangkai, Anda juga bisa menjelajahi bagian lain dari Kebun Raya Bogor yang bagus untuk diabadikan. Di bagian kebun raya yang berpotongan dengan halaman belakang Istana Bogor, ada kolam cukup luas yang menjadi habitat teratai raksasa. Lanskapnya pas untuk lokasi berfoto, terutama pagi. Ada pula koleksi tanaman yang unik, seperti double coconut dari Seychelles yang ditanam sejak 1931 atau pohon bodhi dari India 1913.

”Biasanya penyuka fotografi memotret sebelum pukul 09.00-10.00 atau setelah pukul 14.00 atau 15.00. Cahayanya pas bagus,” tutur Kepala Subbagian Jasa dan Informasi pada Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya Bogor, Rismita Sari.

Sudah puas memotret dan jalan-jalan, bisa dilanjutkan dengan mencari makanan enak di sekitar Kebun Raya Bogor. Rumah Makan Gaya Tunggal di Jalan Juanda salah satunya. Rumah makan ini sudah lebih dari 20 tahun. Menu andalannya aneka mi dan nasi tim ayam.

Kalau mau sedikit lebih jauh, berjalan kaki ke arah Jalan Surya Kencana, salah satu pusat kuliner Bogor. Ada aneka soto mi, ada pula nasi goreng pete Goan Tjo.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 All About Horticulture and Powered by Blogger.