Seluruh
sektor pariwisata di 22 kabupaten/kota di Nusa Tenggara Timur (NTT) sesegera
mungkin harus dibenahi, menyusul keberhasilan komodo masuk dalam daftar New 7 Wonders (tujuh keajaiban dunia).
Diharapkan akan banyak turis asing datang ke wilayah ini, sehingga NTT harus
menangkap peluang ini untuk meningkatkan sektor wisata.
Direktur
Yayasan Peduli Sesama NTT, Isidorus Udak mengemukakan, tidak hanya pulau komodo
dengan komdonya yang harus mendapat perhatian dari para turis asing, tetapi
juga daerah-daerah di seluruh NTT. "Turis ini tidak mungkin berhari-hari
berada di Pulau Komodo, Labuan Bajo, Manggarai Barat, Flores. Mereka tentu
ingin melihat obyek wisata di sekitar komodo juga. Mereka bisa ke Ende melihat
danau tiga warna, Kelimutu, ke Lembata melihat penangkapan paus secara
tradisional, ke Rote Ndao untuk berselancar, dan seterusnya," tutur
Isidorus, Minggu (13/11/2011).
Pemerintah
juga perlu menyiapkan infrastruktur secara memadai, dan membangun sumber daya
masyarakat, perilaku hidup masyarakat dalam berhadapan dengan turis asing.
Sejumlah tradisi, budaya dan kebiasaan lokal yang unik dan langka, perlu
dikembangkan dan dilestarikan sebagai pendukung sektor pariwisata ini.
"Kini, budaya-budaya dan tradisi-tradisi itu hampir punah karena tidak
pernah mendapat perhatian pemerintah dan generasi muda," kata Isidorus.
Ia
mengatakan, jika Pemerintah Provinsi NTT tidak terampil, tidak pandai mengelola
sektor pariwisata, kesempatan ini akan dimanfaatkan Provinsi Nusa Tenggara
Barat dan Bali untuk menarik turis asing ke wilayah mereka. "Lokasi Labuan
Bajo dengan Lombok dan Denpasar sudah sangat dekat, dan telah terbangun
infrastruktur serta transportasi yang memadai," tambah Isidorus.
KUPANG,
KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment