Lukisan pada zaman purba ternyata begitu realistis, tak kalah
dengan lukisan Leonardo da Vinci. Lukisan tidak hanya mampu menyuguhkan
estetika, tetapi juga memberi petunjuk akan keberadaan spesies tertentu di masa
lampau.
Salah satu
lukisan zaman purba itu adalah lukisan kuda tutul yang ditemukan di wilayah
Pech Merle, bagian selatan Perancis. Kuda tersebut memiliki warna putih dengan
tutul warna hitam. Ilmuwan menganggap kuda tutul dalam lukisan itu misterius.
Lukisan kuda
memang didapati di wilayah Perancis lain, Gua Lascaux dan Chauvet, tetapi
merupakan kuda hitam dan kuda coklat. Bermula dari rasa penasaran, ilmuwan lalu
melakukan analisis DNA pada 31 tulang dan gigi kuda purba. Tujuannya untuk
mengetahui apakah kuda tutul dalam lukisan hanya fantasi atau memang pernah
ada.
Studi
dilakukan oleh tim ilmuwan dari Leibniz Institute for Zoo and Wildlife Research
di Jerman. Fosil yang dianalisis berasal dari Siberia, Eropa Timur, Eropa
Barat, dan Iberian Peninsula.
Studi itu
menguak adanya 6 kuda yang mengalami mutasi sehingga memiliki penampakan berupa
tutul. Ini menunjukkan bahwa lukisan kuda tutul bukanlah fantasi semata. Studi
juga menemukan bahwa di antara 31 fosil, kebanyakan merupakan kuda coklat yang
berjumlah 18.
Studi ini
dipublikasikan di Proceedings of the National Academy of Sciences. John Shea,
paeloantropolog dari Stony Brook University di New York yang tidak terlibat
dalam studi ini, mengatakan, "Seniman-seniman masa lalu merupakan pengamat
alam yang lebih baik daripada manusia saat ini."
Menurut Paul
Pettitt, arkeolog dari University of Sheffield di Inggris, seniman lukisan
tersebut menggunakan teknik sketsa arang (charcoal shading) yang masih
ditemukan di seni modern.
PARIS, KOMPAS.com
0 comments:
Post a Comment