Click For Zoom |
Teknologi
Adaptasi dan Mitigasi yang tepat dapat meningkatkan produksi dan produktivitas
pada tanaman tebu.
Menurut
sejumlah ahli iklim dunia saat ini sudah banyak pertanda terjadinya efek
pemanasan global yang berpengaruh terhadap perubahan iklim di berbagai belahan
dunia, termasuk lepasnya bongkahan besar es dari Greenland, banjir besar di
Pakistan, Indonesia, Australia dan
gelombang panas di luar kebiasaan di Rusia yang menyebabkan kebakaran besar.
Peran
teknologi menjadi semakin penting mengingat ambisi pemerintah mencapai
swasembada gula pada tahun 2014 harus terpenuhi. Apalagi anomali cuaca dan
iklim di beberapa negara mempengaruhi pasokan bahan pangan dunia, termasuk
gula, yang memaksa tiap negara memikirkan lebih dulu kepentingan pangan dalam
negerinya.
Produksi dan
produktivitas hasil tebu selain dipengaruhi oleh varietas tanaman, mutu bibit,
kesehatan tanaman dan juga lingkungan
termasuk iklim. Menyikapi adanya fenomena iklim yang tidak menentu seperti ini diperlukan teknologi adaptasi dan mitigasi
perubahan iklim pada tebu.
Dalam
mengantisipasi perubahan iklim dapat
dilakukan melalui strategi adaptasi dan mitigasi. Adaptasi menurut UU No
31/2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika, pengertian ADAPTASI
adalah suatu proses untuk memperkuat dan membangun strategi antisipasi dampak
perubahan iklim serta melaksanakannya, sehingga mampu mengurangi dampak negatif
dan mengambil manfaat positifnya atau upaya menyesuaikan kondisi dan teknologi
dengan kejadian perubahan iklim.
Mitigasi
menurut UU No 31/2009 tentang Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika,
pengertian Mitigasi adalah usaha pengendalian untuk mengurangi risiko akibat
perubahan iklim melalui kegiatan yang dapat menurunkan emisi/meningkatkan penyerapan
gas rumah kaca dari berbagai sumber emisi atau upaya untuk mengendalikan dan
mengurangi dampak perubahan iklim.
0 comments:
Post a Comment