Pages

Monday, November 21, 2011

Budidaya Leather Leaf Secara Organik


Tanaman tropis yang berasal dari Amerika Tengah dan Selatan ini juga banyak terdapat di Selandia Baru dan Australia. Tanaman Leather Leaf yang juga diberi julukan dari Rumohra adiantiformis, merupakan tanaman paku-pakuan.

Bentuknya terdiri dari sekumpulan daun berbentuk segitiga yang simetris antara sisi-sisinya. Warna daunnya hijau tua dan muda tergantung pada kesegaran dan tingkat kematangan. Dia bisa dibudidayakan sepanjang tahun. Daya tahan daunnya setelah dipetik berkisar 3-4 minggu. Biasa digunakan untuk tanaman hias, dekorasi ruangan dan pelengkap karangan bunga.


Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Jawa Tengah meneliti Leather Leaf adalah tanaman foliage dataran tinggi tropis, yang akan tumbuh baik pada kondisi lingkungan dengan ketinggian: 850 -1800 m di atas permukaan laut (dpl), temperatur: 19 -27°C, kelembaban relatif: 80 - 90%, intensitas cahaya : 3000-5000 ft candles, dan pH tanah : 5,5 - 6 masih toleran di luar batas pH 5-6.5,

Secara alamiah, Leather Leaf berproduksi dengan sporangium. Siklus pertumbuhannya dimulai dengan rontoknya spora-spora dari tandan di ujung daun. Spora tumbuh mernbentuk akar-akar halus (rhizoid).

Rhizoid berkembang cepat menjadi tanaman muda (plantlet) pada kondisi tanah sangat lembab. Dalam waktu 3 bulan ptantlet memproduksi benang-benang halus berwarna hijau (prothallium) yang akan menjadi daun. Tanaman akan berkembang menjadi baik dalam waktu 6-12 bulan setelah perkecambahan spora, dan akan menjadi tanaman yang dapat dipanen setelah lebih dari 1 tahun.

Berdasarkan hasil penelitian yang diungkap BPTP Jawa Tengah, Leather Leaf berproduksi sempurna setelah tanaman berumur 6-8 bulan dari awal penanaman menggunakan pecahan rumpun sebesar 12,5 cm, mempunyai 3-5 terminal bud dengan daun lengkap.

0 comments:

Post a Comment

 
Copyright (c) 2010 All About Horticulture and Powered by Blogger.